Kamis, 23 Desember 2010

senyum dong!

senyum ? anda bisa senyum atau tidak ?
bukankah senyum adalah hal yang cukup mudah dilakukan ?
tapi mengapa mimik wajah anda sangat tidak bersahabat sekali ..
kurang lebih itulah kata kata hati saya tadi siang, saat menghadapi karyawan/dosen yang bertugas di BAAK, yang sama sekali tidak menunjukkan sedikitpun senyuman dari bibirnya, saat itu saya berniat untuk mengambil sertifikat training jurnalistik yang saya ikuti pada tanggal 10 Desember 2010, di UPI Centre. Saya datang ke sana dengan niat yang baik, lalu datang menemui salah satu karyawannya,  dan bertanya sambil tersenyum.

" permisi ibu, kalau mau mengambil sertifikat training jurnalistik sebelah mana ya ", tanya saya.
" sebelah sana ". jawabnya dengan singkat.
" terima kasih ya bu ", balas saya.

lalu saya masuk ke ruangan yang ditunjukkan oleh ibu tadi, dan menghadap salah satu karyawannya lagi, kali ini bapak bapak, saya bertanya lagi,

" pak, kalau mau ngambil sertifikat training jurnalistik benar disini ? ", tanya saya.

oke, percakapan selanjutnya hanya sekedar basa basi saja, yang intinya saya disuruh menghadap lagi setelah dzuhur, tetap tidak ada senyum yang saya lihat.

kenapa sih untuk tersenyum saja banyak orang yang enggan melakukannya, atau mungkin bila tidak ingin disebut enggan, tersenyum hanya untuk orang orang tertentu saja, yang mereka kenal misalnya, atau bagi orang orang yang ada sesuatu dengan mereka. dan tentu saja saya yang bukan siapa siapanya pegawai tadi sama sekali tidak diberikan senyuman, bukan bermaksud suud'zon, tapi menurut saya itulah dampak yang wajar kita rasakan.
Apa karena anda merasa lelah, kemudian saya datang hampir pada waktu istirahat datang, jadi anda merasa malah meladeni saya ?
tapi yang saya lihat anda hanya duduk sambil membaca koran, tidak terlihat keadaan orang yang memang sedang kelelahan.
atau karena status anda sebagai atasan yang ingin mendapatkan rasa hormat dari kami para mahasiswa ?
lalu karena status tadi maka anda menunjukan sikap tidak bersahabat ?
disini saya tidak menujukan tulisan ini buat semua dosen atau karyawan, tapi hanya untuk orang orang yang memang sudah saya temui dan ternyata bermuka datar ( tidak mau tersenyum maksudnya ).
dan disini saya juga hanya bermaksud mengkritik, walau dengan bahasa yang tidak baik tapi setidaknya apa yang ada dalam hati saya bisa tercurahkan.
bukankah senyum itu adalah ibadah ?
tentu kita semua tahu itu, lalu kenapa masih saja ada orang orang yang enggan untuk sekedar tersenyum kepada setiap orang yang ditemuinya. Saya berani menjaminnya dengan apa saja, bahwa tersenyum tidak akan memberikan dampak negatif apapun.
tolonglah bu, pak, senyum sedikit kenapa ..
bapak itu ganteng, ibu itu cantik, tapi kalo mimik wajahnya begitu, melihatnya saja tidak enak.
kita yang tadinya berniat bertemu dengan perasaan senang, gembira, sekejap berubah moodnya menjadi sebal
dan itu fakta, kita semua pernah merasakannya.

senyum itu membawa banyak sekali manfaat, bagi orang yang kita berikan senyuman, bagi kita yang diberi senyuman, dan bagi semua orang di dunia ini.
pada suatu training yang saya ikuti, seorang pemateri mengatakan bila kita menghadapi suatu masalah, hadapilah dengan senyuman, maka masalah itu akan berkurang 50%, dan bila kita menghadapinya dengan perasaan yang tidak keruan, maka masalah itu akan bertambah 50%.
jadi mau pilih yang mana? 
mari tersenyum :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar