Rabu, 26 Desember 2012

Diamku Tentang Enam Kita


Sayang, hanya bila kamu sempat, simaklah diamku tentang enam kita.

Kita yang pertama, adalah sepasang halaman pada buku tua, dan sepotong kertas penuh rindu yang pudar sebagai pembatasnya. 

Kita yang kedua, adalah sepasang diam yang enggan bicara, disekap rindu sendiri, mendekap hangat sendiri.

Kita yang ketiga, adalah sepasang kepak tak seirama, mengitari langit desember yang murung dan malas bercuaca. 

Kita yang keempat, adalah sepasang punggung memar, gemar bersandar pada harapan-harapan samar.

Kita yang kelima, adalah sepasang sepatu yang tak sama, menjejaki, kemudian menjajaki jalan kenangan yang membuntu satu persatu.

Dan kita yang terakhir, kita yang tak pernah kau akui sebagai kita, adalah sepasang selimut angin yang belum siap untuk saling kedinginan.

-----------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar